RAMALAN PENJUALAN
Definisi Ramalan
Penjualan.
Peramalan penjualan (sales forecasting) adalah
suatu perkiraan atas ciri kuantitatif termasuk harga dari perkembangan pasaran
dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu. Dengan demikian,
peramalan sangat penting di lakukan oleh si “pengusaha” untuk menjalankan semua
perencanaan di dalam perusahaannya.
Dengan adanya peramalan penjualan produk di
suatu perusahaan,maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat melangkah
kedepan dengan lebih pasti.Atas dasar peramalan penjualan yang disusun ini
manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang keadaan masa depan
perusahaan.Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan
memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang.
Peramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang
menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai di masa yang
akan datang
Metode Peramalan
penjualan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Judgemental Method atau Non
Statistical Method
adalah metode memproyeksikan penjualan yang berdasar pada
pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen.
2. Statistical Method, meliputi:
a. Analisis Trend, yang terdiri
dari:
- Penerapan Garis Trend Secara Bebas
- Penerapan Garis Trend dengan metode Setengah Rata-rata
b. Analisis Korelasi terdiri dari 2
metode yaitu:
- Analisis Regresi sederhana
- Analisis Regresi berganda
3. Specific Purpose Method, meliputi:
a. Analisis Industri
b. Analisis Product Line
c. Analisis Penggunaan Akhir
Adapun penjelasan dari cara atau metode untuk melakukan
penaksiran atau peramalan penjualan di atas adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Kualitatif
Merupakan
cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran
semacam ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang
seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat objektif. Dengan demikian
ketepatan hasil taksiran menjadi diragukan.
Adapun beberapa cara penaksiran atau
peramalan yang bersifat kualitatif ini adalah :
a. Pendapat pimpinan
bagian pemasaran.
b. Pendapat para petugas
penjualan.
c. Pendapat
lembaga-lembaga masyarakat.
d. Pendapat konsumen.
e. Pendapat para ahli
yang dianggap memahami.
2. Bersifat Kuantitatif
Merupakan cara penaksiran yang
menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka yang menggunakan berbagai
metode statistik. Dengan menggunakan cara peramalan atau penaksiran yang
kuantitatif semacam ini diharapkan dapat menghilangkan unsur-unsur subjektif
seseorang, sehingga hasil taksirannya dapat lebih dipertanggungjawabkan.
Namun cara ini mengandung kelemahan, yaitu adanya hal-hal yang
tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti halnya selera konsumen,
kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan dan cara berfikir masyarakat, struktur
individu yang berbeda dan lain sebagainya.
2. Bersifat Kuantitatif
Berikut ini beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif adalah sebagai
berikut :
Cara yang berdasarkan dari pada data historis dari suatu
variabel saja, yaitu variabel yang ditaksir itu sendiri misalnya :
1. Metode Trend Bebas (Free Hand Method)
Pada dasarnya semua metode trend menggunakan prinsip yang sama
yaitu berusaha mengganti atau merubah garis patah-patah dalam grafik yang
dibentuk oleh data historis menjadi garis yang lebih teratur bentuknya. Metode
trend bebas menentukan bahwa garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis
diganti atau dirubah menjadi garis lurus dengan cara bebas berdasarkan pada
perusahaan dari orang yang bersangkutan.
2. Metode Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average Method)
Menurut metode ini, garis lurus yang dibuat sebagai pengganti
garis patah-patah yang dibentuk dari data-data historis tersebut. Data historis
tersebut dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan-perhitungan statistik dan
matematika trtentu, sehingga pengaruh unsure subjektif dapat dihilangkan
3. Metode Trend Moment (Moment Method)
Metode trend ini menggunakan cara-cara perhitungan statistik dan
matematika tertentu. Untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti
garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh
unsure subjektif dapat dihindarkan.
4. Metode Kuadratik (Parabolic Method)
Metode kuadratik adalah metode yang digunakan untuk membentuk
garis lengkung (non linier). Dalam hal ini digunakan bagi perusahaan-perusahaan
yang mempunyai deretan data historis yang cenderung mengarah ke bentukgaris
lengkung.
5. Metode Trend Last Square (Last Square Method)
Metode trend last squarehanya merupakan penyederhanaan dari
metode trend moment, sehingga mempermudah perhitungan perhitungannya..
Manfaat Ramalan
Penjualan.
Manfaat Peramalan
Penjualan Peramalan penjualan sangat penting dalam mengkaji situasi dan kondisi
pada masa depan dan dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
di masa mendatang. Dengan melihat pada kondisi data di masa sekarang hal ini diperlukan
untuk dapat melaksanakan kebijaksanaan yang akan di ambil perlu melakukan
perkiraan akan kesempatan atau peluang yang ada. Pada dasarnya peramalan tidak
terlepas daripada perencanaan di mana kemampuan para perencana dalam meramalkan
harus sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dan data yang ada agar rencana
atau kebijakkan yang di ambil dapat dijalankan secara efektif dan tepat. Pada
hakikatnya peramalan penjualan tidak terlepas daripada rencana atau
perencanaan. Kegunaan daripada peramalan penjualan adalah untuk dapat mengambil
keputusan / kebijakkan di mana keputusan yang baik adalah keputusan yang
didasarkan pada pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan tersebut
dilaksanakan
Tujuan
Ramalan Penjualan.
1. Mengkaji kebijakan
perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat sejauh mana
pengaruhnya dimasa datang.
2. Dengan adanya peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
2. Dengan adanya peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.